Lestarikan Tanaman Endemik NTT, Presiden Jokowi Tanam Pohon Cendana
Kupang, sanubarinews.com|Presiden Joko Widodo bersama masyarakat Kota Kupang melaksanakan kegiatan tanam pohon di lahan terbuka yang berlokasi di Jalan El Tari, Kota Kupang, Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT), pada Rabu, 6 Desember 2023.
Setibanya di lokasi, warga Kota Kupang telah hadir menyambut Presiden di masing-masing titik penanaman pohon. Presiden pun kemudian langsung bergabung untuk ikut menanam pohon cendana.
Dalam keterangannya usai penanaman, Presiden menyebut bahwa penanaman pohon cendana tersebut merupakan langkah untuk melestarikan salah satu tanaman endemik NTT.
Presiden pun mendorong agar penanaman pohon cendana dapat terus dilakukan.
“Oleh sebab itu, kita akan terus tanam tanaman-tanaman endemik NTT, ini sudah masuk ke appendix II perlu betul-betul dilindungi sehingga kita tanam,” ucapnya.
Mengutip keterangan Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (LHL), appendix II adalah daftar spesies yang tidak terancam kepunahan, tapi berpotensi terancam punah apabila diperdagangkan tanpa adanya pengaturan.
Sementara itu, berkaitan dengan penataan kota, Kepala Negara menyampaikan bahwa pemerintah akan terus mendorong pembangunan dan perbaikan penataan Kota Kupang. Presiden menyebut hal tersebut bertujuan agar Kota Kupang makin tertata dan hijau.
“Kita kan ikut membantu penataan kota di Kota Kupang, baik di Kelapa Lima, Oesapa, semuanya, Kota Lama mulai kita tata, kita bangun, kita perbaiki.
Nanti ada lagi yang belum kita putuskan, tadi baru kita lihat-lihat sehingga Kota Kupang makin hijau, makin tata kotanya baik,” katanya.
Selain itu, penataan Kota Kupang juga akan diiringi dengan peningkatan pelayanan publik dengan pembangunan sejumlah infrastruktur yang akan ada di Kota Kupang.
“Pelayanan publiknya juga baik karena di sini nanti akan ada rumah sakit besar yang segera nanti kita resmikan hari ini, ini memberikan pelayanan kepada masyarakat,” tandasnya.
Turut mendampingi Presiden dalam kegiatan tersebut yakni Menteri LHK Siti Nurbaya, Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Basuki Hadimuljono, Pj. Gubernur Nusa Tenggara Timur Ayodhia Kalake, dan Pj. Wali Kota Kupang Fahrensy P. Funay